Latar Belakang Masalah
Sains dalam kamus besar
Bahasa Indonesia adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), IPA merupakan ilmu yang
memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, karena dengan belajar IPA maka
bisa mengetahui tentang gejala-gejala alam yang terjadi, mengingat begitu
pentingnya IPA dalam pendidikan, maka dalam proses pembelajarannya harus
optimal, akan tetapi yang terjadi sekarang ini banyak sekolah-sekolah yang mana
dalam proses pembelajarannya menggunakan metode ceramah sehingga membuat
peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran dan cenderung
pembelajarannya bersifat monoton, disamping itu peserta didik akan merasa jenuh
dan mengantuk karena mereka fokus untuk mendengarkan penjelasan dari guru
kemudian mencatatnya, sehingga tidak ada varisi dalam proses pembelajaran,
adapun pembelajaran seperti itu cenderung membatasi potensi yang dimiliki oleh
peserta didik sehingga prestasi belajar yang dicapai tidak optimal. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut maka guru bisa memilih dan menggunakan strategi
yang cocok, adapun strategi yang cocok dalam proses pembelajaran IPA adalah
strategi PAKEM (pendidikan aktif, kreatif, dan menyenangkan).
Harapan
Penerapan strategi PAKEM
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, diharapkan nantinya
peserta didik itu tidak jenuh ketika proses pembelajaran sains berlangsung,
sehingga dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, serta dapat menumbuhkan
keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat dan gagasannya yang positif,
disamping itu juga membiasakan siswa berdisiplin dalam belajar,
karena proses
pembelajaran pakem ini merupakan proses pembelajaran yang santai tapi serius.
Prestasi hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi PAKEM mengalami
peningkatan pada tindakan siklus pertama dan siklus kedua yaitu sebagai berikut
:
Pada siklus pertama ( Penerapan Strategi PAKEM dalam
Pembelajaran indoor)
Dalam pembelajaran ini ketika tentang materi tumbuhan
dikotil dan monokotil, maka guru membawa contoh dua macam tumbuhan ke dalam
kelas dari kedua macam tumbuhan tersebut salah satunya ada yang dikotil dan
monokotil. kemudian guru menyuruh peserta didik untuk mencari tumbuhan dikotil
dan monokotil dari dua contoh tumbuhan yang dibawa oleh guru, kemudian guru
meyuruh untuk menjelaskan ciri-ciri dari kedua tumbuhan tersebut yaitu tumbuhan
dikotil dan monokotil.
Pada siklus kedua (penerapan strategi pakem dalam
pembelajaran outdoor) :
Dalam pembelajaran ini peserta didik diajak untuk
belajar langsung terjun ke lapangan, seperti contoh ketika pembelajaran IPA
tentang materi tumbuhan dikotil dan monokotil, maka siswa diajak langsung ke
kebun sekolah kemudian mereka disuruh untuk mencari tumbuhan yang dikotil dan
monokotil, kemudian mereka disuruh menjelaskan ciri-ciri dari tumbuhan dikotil
dan monokotil dan dapat membedakannya. Dengan adanya proses pembelajaran
seperti itu peserta didik merasa senang ketika proses pembelajaran sains,
mereka sangat antusias, dan hal tersebut dapat berpengaruh pada peningkatan
hasil belajar siswa.
Dari adanya kedua siklus diatas dapat disimpulkan
bahwa penerapan strategi pakem dalam pembelajaran IPA materi tumbuhan dikotil
dan monokotil dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, dimana pada pra
tindakan ke siklus 1 peningkatan hasil belajar sebanyak 45%, dan pada siklus ke
2 mengalami peningkatan hasil belajar sebanyak 90%.
Adapun subyek yang digunakan dalam penelitian ini
adalah siswa kelas 5 MINU Kebonsari Surabaya
Dari
penjelasan-penjelasan diatas dapat dirumuskan judul sebagai berikut:”Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Sains tentang Materi Tumbuhan
Dikotil dan Monokotil dengan Penerapan Strategi PAKEM Siswa Kelas 5 MINU Kebonsari
Surabaya”
0 komentar:
Posting Komentar