Páginas
Jumat, 28 Juni 2013
Kamis, 27 Juni 2013
SUMBER DAYA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA BETOYO KABUPATEN GRESIK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Gresik
dikenal sebagai kawasan industri dimana di daerah gresik banyak industri
diantaranya : semen gresik, PT. Petrokimia gresik, maspion, dan juga industri
rumahan seperti : pengrajin songkok, meubel, dan konveksi busana, konveksi
kerudung. Salah satu contohnya di
desa Betoyo ada, pabriklah pabrik baja dan pabrik karung
emas karung emas dan juga industri rumahannya
seperti usaha produksi kerupuk dan konveksi kerudung. Adapun
dengan adanya industri-industri yang yang berkembang tersebut dapat
meningkatkan perekonomian masyarakatnya sendiri. Disamping itu di desa Betoyo juga
terkenal sebagai kawasan pertanian tambak sehingga sebagian besar mata
pencaharian masyarakatnya adalah sebagai petani tambak. Pertanian tambak ini
juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dimana hasil ikan yang dipanen
dari tambak bisa dijual dan bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan olahan seperti
ikan bandeng bisa dijadikan otak-otak bandeng, sapit bandeng, kerupuk bandeng,
dan kerupuk udang, dsb. Produk-produk olahan ikan tersebut dapat diekspor ke
luar daerah gresik dan hal tersebut dapat menambah perekonomian masyarakat
gresik. oleh karena itu apabila perekonomian masyarakatnya stabil maka akan
berpengaruh pula pada kesejahteraan hidup masyarakat itu sendiri.
Dengan
demikian perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat desa Betoyo pada umumnya ditopang melalui usaha
pertanian dan industri. Oleh
karena alasan itulah penulis mengangkat judul“Peran Industri dan Pertanian Dalam Meningkatkan Perekonomian dan
Kesejahteraan Masyarakat Desa Betoyo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik”.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Jelaskan
pengertian Industri dan Pertanian ?
2. Jelaskan
alasan berdirinya pabrik-pabrik di desa Betoyo ?
3. Jelaskan
peran industri dan pertanian dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat desa Betoyo ?
4. Jelaskan
dampak industri bagi pertanian di desa Betoyo?
5. Jelaskan
keterkaitan antara industri dan pertanian ?
C.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk
mengetahui pengertian industri dan pertanian
2. Untuk
mengetahui alasan berdirinya pabrik-pabrik di desa Betoyo
3. Untuk
mengetahu peran industri dan pertanian dalam meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan mayarakat desa Betoyo
4. Untuk
mengetahui dampak adanya industri bagi pertanian di desa Betoyo
5. Untuk
mengetahui keterkaitam antara industri dan pertanian
ARTIKEL KURIKULUM BARU 2013
Kurikulum Baru 2013
Oleh: Khoiriyatul Anifah
Baru-baru ini, Tempo memberitakan tentang
“Kurikulum Baru 2013” menurut menteri pendidikan dan kebudayaan Muh. Nuh
menyatakan dalam penyusunan kurikulum baru pihaknya lebih mengutamakan
kepentingan para siswa agar lebih menguasai, baru setelah itu penyusunan
materi.
Adapun rancangan kurikulum baru 2013 terus disosialisasikan
dan diuji publik oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud)
diharapkan tiga tahun kemudian atau 2016 dapat diimplementasikan secara
keseluruhan.
Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Harun, mengatakan dalam penerapan kurikulum
baru tahun depan, meskipun ada pengurangan mata pelajaran, pengurangan ini
tidak berpengaruh terhadap jam mengajar guru. Sebaliknya, jumlah jam mengajar akan bertambah
rata-rata empat sampai enam jam," ujar Harun. Siswa SD nantinya belajar di
sekolah kurang lebih 36 jam per minggu. Selama ini, hanya 26 jam seminggu.
Sedangkan untuk siswa SMP dari 32 jam
menjadi 38 jam pelajaran per minggu. Adapun tingkat SMA relatif sama dan tak
ada perubahan signifikan.
Mengacu
kurikulum baru tersebut, jumlah mata pelajaran SMP yang semula 12 nanti menjadi
10 mata pelajaran. Mata ajar muatan lokal dan pengembangan diri akan melebur ke
dalam mata pelajaran seni budaya dan prakarya. Sedangkan mata pelajaran yang
lain tetap, yakni Pendidikan Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya (muatan lokal),
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Prakarya.
Untuk SD
yang semula 10 mata pelajaran akan menjadi enam mata pelajaran, yakni
Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Kesenian. Di lain
sisi, materi IPA dan IPS menjadi tematik di pelajaran-pelajaran lainnya.
Pada
kurikulum baru 2013 dimana dalam rangka implementasinya maka akan disusun buku
sebagai berikut :
1. Buku siswa (substansi pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar).
2. Buku panduan guru (panduan pelaksanaan proses
pembelajaran dan panduan pengukuran dan penilaian hasi belajar, silabus).
3. Dokumen kurikulum (struktur kurikulum, standar
kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan pedoman.
Senin, 24 Juni 2013
Artikel "Guru MI Profesional dan Tantangannya
“Guru MI Profesional dan
Tantangannya”
Oleh :
Khoiriyatul Anifah
A. Guru di Era Global
Kita telah
memasuki suatu era yang dikenal dengan era globalisasi. Era ini dapat pula
dipandang sebagai era pengetahuan karena pengetahuan akan menjadi landasan
utama segala aspek kehiduan. Era pengetahuan merupakan suatu era dengan
tuntutan yang lebih rumit dan menantang. Suatu era dengan spesifikasi tertentu
yang sangat besar pengaruhnya terhadap dunia pendidikan dan lapangan kerja.
Perubahan-perubahan yang terjadi selain karena perkembangan teknologi yang
sangat pesat, juga diakibatkan oleh perkembangan yang luar biasa dalam ilmu
pengetahuan, psikologi, dan transformasi nilai-nilai budaya. Dampaknya adalah
perubahan cara pandang manusia terhadap manusia, cara pandang terhadap
pendidikan, perubahan peran orang tua/guru/dosen, serta perubahan pola hubungan
antar mereka.
Tidak dapat
disangkal lagi bahwa profesionalisme guru merupakan sebuah kebutuhan yang tidak
dapat ditunda-tunda lagi, seiring dengan semakin meningkatnya persaingan yang
semakin ketat dalam era globalisasi, terutama dalam bidang pendidikan. Salah
satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan profesionalisme guru
adalah melalui sertifikasi yang merupakan sebuah proses ilmiah yang memerlukan
pertanggungjawaban moral dan akademis. Hal ini tersirat dalam UU Sistem
Pendidikan Nasional mewajibkan setiap tenaga pendidik harus memiliki
kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar
yang dimilikinya (Pasal 42). Sertifikasi dibutuhkan untuk mempertegas standar
kompetensi yang harus dimiliki para guru dan dosen sesuai dengan bidang
keilmuannya masing-masing[1]
Dewasa ini tuntutan
menjadi seorang guru sangat tinggi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa guru
memegang peranan sentral dalam proses pembelajaran di sekolah. Disatu sisi
terdapat sebuah kenyataan di masyarakat bahwa guru merupakan sosok yang patut
dicontoh, diguguh, dan ditiru. Sementara di sisi lain, rendahnya kwalitas yang
dimiliki oleh guru itu sendiri telah menjadi problem tersendiri dalam dunia pendidikan
di Indonesia. Bagaimana sosok seorang guru dapat di contoh, diguguh, dan ditiru
jika tingkat kemampuannya serta pola pikir yang di milikinya (kwalitas)
termasuk dalam golongan tinkat rendah?. Dapatlah dibayangkan mutu pendidikan
kita berada pada level yang mana. Sehingga sebuah ungkapan kuno; “jika guru
kencing berdiri, maka murid kencing berlari”, dapat menjadi acuan bagi kita.
Jika ingin agar mutu pendidikan kita lebih maju, maka gurulah yang menjadi
titik sentral perhatian kita Undang undang guru dan dosen yang baru saja
dicanangkan pemerintah menjadi titik terang dari problem tersebut diatas. Salah
satu yang ditekankan disana adalah bahwa minimal seorang guru berpendidikan
sarjana (S-I). Rentetan lain dari dikeluarkannya Undang-undang ini adalah
setiap guru wajib disertifikasi kelayakan mengajar.[2]
Sejak
disahkankannya Undang-undang No.14 tentang Guru dan Dosen tahun 2005, pamor
profesi guru mulai naik. Profesi ini mulai diminati lagi oleh banyak orang.
Apalagi dengan adanya sertifikasi guru dalam jabatan di tahun 2007. Telah
banyak guru yang mengikuti sertifikasi agar dapat memperoleh sertifikat guru
guna dijuluki guru professional.[3]
Lain dulu
lain sekarang. Profesi guru sekarang ini mulai banyak diminati. Pamornya naik
bagaikan selebritis yang mulai naik daun. Banyak media membicarakannya dan
banyak media memuji perannya. Tetapi juga tidak sedikit media yang
mencaci-makinya karena kekurang profesionalan guru itu sendiri dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Hal ini ditegaskan
pemerintah dalam rangka kemajuan pendidikan di Indonesia. Terlepas dari pro-
kontra dikalangan masyarakat terhadap dikeluarkannya undang-undang ini, paling
tidak upaya ini dinilai sebagai langkah yang paling tepat demi mengatasi
problem dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Perkembangan
dan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia
juga tidak dapat terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu
pengetahuan, serta seni dan budaya. Perubahan yang terjadi secara terus menerus
dan sangat cepat ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional,
termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu
bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan jaman tersebut. Untuk memenuhi
tuntutan tersebut, pemerintah berusaha untuk selalu meningkatkan mutu
pendidikan secara menyeluruh terutama dari segi kualitas gurunya.[4] TIK membantu
memecahkan isolasi profesional yang banyak diderita para guru. Dengan TIK,
mereka dapat dengan mudah berhubungan dengan para profesional lain, rekan kerja,
penasihat, universitas dan pusat keahlian, dan dengan sumber belajar. Para guru
kini menerbitkan bahan belajar yang mereka kembangkan di Internet dan berbagi
pengalaman mengajar mereka dengan guru lainnya.[5]
Sementara
itu Abdurrahman al-Nahlawi memberikan gambaran tentang sifat-sifat pendidik
muslim yaitu sebagai berikut :
1.
Hendaknya tujuan, tingkah laku dan pola pikir guru
tersebut bersifat rabbani Hendaknya guru bersifat jujur menyampaikan apa
yang diajarkannya
2.
Hendaknya guru
senantiasa membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan kesediaan untuk
membiasakan mengajarkannya
3.
Hendaknya guru
mampu menggunakan berbagai metode mengajar secara bervariasi dan menguasainya
dengan baik serta mampu memiliki metode mengajar yang sesuai dengan materi
pelajaran serta situasi belajar-mengajarnya
4.
Hendaknya guru mampu mengelola siswa, tegas dalam
bertindak serta meletakkan berbagai perkara secara profesional
5.
Hendaknya guru mempelajari kehidupan psikis para
pelajar selaras dengan masa perkembangannya ketika ia mengajar mereka sehingga
guru dapat memperlakukan anak didiknya sesuai dengan kemampuan akal dan
kesiapan psikis mereka)
6.
Hendaknya guru tanggap terhadap berbagai kondisi dan
perkembangan dunia yang mempengaruhi jiwa dan pola berpikir angkatan muda.[6]
Setiap orang
yang akan melaksanakan tugas guru harus punya kepribadian. Di samping punya
kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam, guru agama lebih dituntut lagi
untuk mempunyai kepribadian guru. Guru adalah seorang yang seharusnya dicintai
dan disegani oleh murid-muridnya. Penampilannya dalam mengajar harus meyakinkan
dan tindak tanduknya akan ditiru dan diteladani. Dalam melaksanakan tugasnya
sebagai pendidik, ia harus tabah dan tahu cara memecahkan berbagai kesulitan
dalam tugasnya sebagai pendidik. Ia juga mau dan rela serta memecahkan berbagai
masalah yang dihadapinya, terutama masalah yang langsung berhubungan dengan
proses belajar mengajar.[7]
Arifin
(2000) mengemukakan guru Indonesia yang profesional dipersyaratkan mempunyai;
(1) dasar ilmu yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi
dan masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21; (2) penguasaan kiat-kiat profesi
berdasarkan riset dan praksis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu
praksis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka. Pendidikan merupakan proses yang terjadi di lapangan dan
bersifat ilmiah, serta riset pendidikan hendaknya diarahkan pada praksis
pendidikan masyarakat Indonesia; (3) pengembangan kemampuan profesional
berkesinambungan, profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus
dan berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan.[8]
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
“Budaya Demokrasi Pendidikan di Lingkungan Sekolah” Demokratisasi artinya proses menuju demokrasi. Demokratisasi pendidikan mengandun...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sesuatu yang sangat essensial bagi manusia. Melalui pendidika...
-
BAB II PEMBAHASAN/ISI 1. Biografi Hamka Hamka nama lengkapnya adalah Haji Abdul Malik Karim Amarullah, orang sering menye...
-
http://www.4shared.com/video/xtjqNxXc/VIDEO_MOVIE_MEKER.html
-
Kurikulum Baru 2013 Oleh: Khoiriyatul Anifah Baru-baru ini, Tempo memberitakan tentang “Kurikulum Baru 2013” men...
-
http://www.4shared.com/file/u-sVgKMk/MEDIA_PEMBELAJARAN_AQIDAH_AKHL.html
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gresik dikenal sebagai kawasan industri dimana di daerah gresik banyak industri...
-
Latar Belakang Masalah Sains dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), IPA merupakan i...
-
Nama : Khoiriyatul Anifah Face Book : Khoiriyatul Anifah No. HP : 083856007154 Komentar Und...
-
http://www.4shared.com/office/qfegrsFV/Tugas_Tutorial_MS_Office_PPT.html